Mau Modal Usaha Rp 1 Miliar?

Memasuki tahun ke-3, Wismilak Diplomat kembali menggelar Diplomat Success Challenge, sebuah perlombaan bagi orang-orang yang yang memiliki ide bisnis kreatif, unik, serta memiliki semangat kewirausahaan.

Tidak tanggung-tanggung, pemenang kontes ini akan mendapatkan modal sebesar Rp 1 miliar untuk mewujudkan ide bisnisnya.

Dibagi dalam 3 region kompetisi yaitu: West Region, Central Region & East Region, di masing-masing kota itu para Challenger yang proposalnya lolos seleksi akan diuji kepiawaiannya, pemahamannya dan personanya dalam menghadapai tantangan-tantangan yang diberikan oleh tim penguji. Masing-masing kontestan akan mendapatkan poin atau penilaian di setiap pengujian.

Sementara Dalam DSC 3 ini, panitia menghadirkan tiga juri yang akan menilai langsung, yakni Surjanto Yasaputera (Direktur Wismilak), Helmy Yahya (Pebisnis dan Entertainer) dan Antarina S. F. Amir (Pebisnis dan Akademisi).

Seperti dikutip dari media wirausaha SWA, Surjanto mengatakan kesulitan utama dari calon wirausaha pemula adalah pendanaan. “Akses ke perbankan juga tidak sederhana mengingat jaminan yang diperlukan. Inilah yang menggerakkan PT Gelora Djaja untuk berkontribusi secara nyata dengan memberikan modal usaha,” tuturnya di Jakarta, Senin (16/7)

Periode pendaftaran dan penerimaan proposal ide bisnis berlangsung mulai tanggal 16 Juli hingga 16 September 2012. Grand final di Jakarta akan digelar 20-21 November 2012. Peserta terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia, pria dan wanita yang berusia 20 tahun – 40 tahun.

Penasaran atau mungkin merasa tertantang untuk mejadi pengusaha sukses? Langsung saja kunjungi websitenya di www.wismilak-diplomat.com untuk informasi lebih lanjut dan pendaftarannya.

Teknologi Indonesia VS Teknologi Asing

Ada 3 jenis teknologi yang sudah lama dikenal, namun sangat jarang dikembangkan di Indonesia. Alasannya sangat sederhana, Karena Indonesia Masih belum membutuhkan teknologi tersebut dengan sekian banyak sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa ini. Dan pengaplikasian teknologi tersebut bukan hal yang murah. 3 teknologi yang bisa dikembangkan di Indonesia karena sumber daya yang jauh lebih melimpah dari pada minyak bumi adalah teknologi Biomass Furnace, Teknologi Pyrolysis, dan Teknologi Gasifikasi.

Bagi kami, ini bukan merupakan teknologi Baru, karena kami melihat ke 3 teknologi diatas saling berdiri sendiri. Sedangkan kami mengkombinasikan teknologi tersebut dan menyempurnakan system kerja yang sudah ada menjadi lebih sempurna  dan lebih efektif.

Tujuan Utama adalah :

1. Mengurangi dan menghilangkan penggunaan BBM yang ada selama ini dipakai oleh teknologi yang lama.
2. Menekan Biaya produksi
3. Memaksimalkan hasil gas yang akan dikonversikan menjadi cair
4. Meminimalkan mesin yang dipakai, diganti dengan mesin yang lebih efektif dan tidak menimbulkan polusi  Udara.
5. Memaksimalkan system otomatisasi
6. Memaksimalkan kemudahan operasional
7. Memaksimalkan kemudahan Perawatan dan penggantian Sparepart (suku cadang)
8. Memaksimalkan system Keamanan kerja dan Keamanan Bahaya kebakaran
9. Memaksimalkan kemudahan operasional
10. Meminimalkan pemakaian energy listrik untuk menggerakkan mesin

READ MORE »

Gasifikasi - Pyrolysis - Pembakaran

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran.

Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.

Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :
1.     Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
2.     Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
3.     Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
4.     Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
5.     Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.

READ MORE »