SOLO, suaramerdeka.com - Sampah masih menjadi persoalan serius di Solo. Tempat pembuangan sampah (TPS) sementara seringkali overload, yang membuat sampah berceceran di jalan sekitar. Kondisi itu menjadi salah satu penyebab Solo gagal mendapatkan Adipura, penghargaan untuk kota terbersih, dalam beberapa tahun terakhir.
Terkait kondisi itu, Komisi II DPRD Surakarta mengusulkan dibuat bungker sampah, yaitu TPS yang dibuat di bawah permukaan tanah, sementara bagian atas bungker dibuat taman. Dengan model pembuangan sampah itu, diharapkan tidak terjadi sampah berceceran di jalanan.
Anggota Komisi II Istianingsih mengungkapkan, dalam rapat kerja Komisi II dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) beberapa waktu lalu, disampaikan bahwa salah satu penyebab kegagalan Solo mendapatkan Adipura adalah masalah sampah yang belum tertangani optimal.
"Kebersihan dinilai kurang, karena sampah. Meski di Solo sudah banyak TPS sementara, tapi fungsinya belum optimal. Masyarakat masih ada yang membuang sampah sembarangan. Yang sudah berfungsi, malah terkadang overload. Akibatnya, sampah meluber ke jalanan," katanya.
Untuk mengotimalkan fungsi TPS dan mencegah sampah meluber ke jalanan, Komisi II lalu merekomendasikan dibuat bungker sampah. Dengan bak pembuangan di bawah permukaan tanah, kemungkinan sampah meluber ke jalan bisa dicegah. Keberadaan taman kota di atas bungker, juga diharapkan menjadi pendorong masyarakat membuang sampah di tempat semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar